Selamat Datang di Blog milik TINEKE SEPTIANA RAMDHANI

Senin, 17 Oktober 2016

Kami Bertumbuh Bersama


Kisah ini berawal di pertengahan tahun 1990. Kenapa pertengahan tahun...karena sudah tradisi bahwa pertengahan tahun adalah waktunya memasuki tahun ajaran baru. Bagi saya, tahun tersebut bukan hanya memasuki tahun ajaran baru tapi juga belajar di sekolah baru. Sekolah dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMP (Sekolah Menengah Pertama). Pertengahan tahun 1990 saya diterima di SMP pilihan saya, SMP Negeri 7 Bandung yang berlokasi di jalan Ambon 23. 


Selama tiga tahun belajar di SMP 7, ada banyak hal yang saya dapatkan. Suasana belajar yang berbeda dengan suasana saat masih duduk di bangku sekolah dasar yaitu 

  1. Tiap ganti mata pelajaran maka gurunya pun berganti. 
  2.  Ulangan harian di selembar kertas. 
  3. Kegiatan ekstrakurikuler yang beragam.
  4.  Teman-teman yang lebih banyak dengan karakternya yang berbeda-beda. 
  5. Dan..jajanan yang lebih bervariasi. (heuheu..hidup itu kurang seru kalau tidak ada jajanan)
Kenangan 1990-1993 yang saya ingat adalah saat saya dan teman-teman sering jajan di Badranaya yang berlokasi di jl. Aceh. Tak jauh dari sekolah. Sayangnya sekarang tempat itu sudah berubah menjadi hotel. Selain tempat tersebut, ada juga pedagang mie baso Mang Tori. (trus..dimana sekarang Mang Tori? Ada yang tahu?)


Yang suka menu soto, ada penjual soto yang dagang dekat kantor pos. Namanya Sogo alias Soto Gope (haaiiisss...sungguh sebuah nama yang unik). Tak jauh dari situ ada tempat makan dengan menu gudeg yang merupakan cikal bakal Gudeg Banda. (Salah satu kekayaan kuliner di kota Bandung)
By the way...masih ingatkah dengan MM Sabang? Tempat yang menjual kebutuhan alat-alat tulis selain fesyen tentunya. MM Sabang pun sudah tak ada. 
Trus..trus...siapa sih guru favorit selama SMP? Bukan cuma guru favorit tapi juga guru galak. Siapa sih yang dulu suka dicubit kalau atribut seragamnya tidak lengkap? (dasi, logo osis, nama di seragam, identitas sekolah di lengan kanan). Jawabannya pasti beragam. Semoga guru-guru kita dalam keadaan sehat wal afiat.

Tiga tahun terasa sebentar. Rasanya belum puas menjalani hari-hari di SMP. Namun waktu terus berjalan. Tiap individu butuh untuk tumbuh berkembang. Tahun 1993 adalah waktunya mengakhiri masa belajar di SMP untuk melanjutkan ke jenjang SMA. Perpisahan di tahun 1993 bukanlah akhir. Melanjutkan ke SMA yang berbeda tidak menghalangi untuk tetap berkomunikasi. Saat itu memang belum booming telepon genggam. Berkomunikasi lewat telepon rumah masih dilakukan. Beberapa dari kami bahkan masih satu sekolah dengan teman SMP.


Hingga akhirnya hadirlah telepon genggam yang diikuti oleh media sosial facebook dengan fasilitas grup. Dua media itu menjadi alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Mendekatkan yang jauh. Maklumlah..masing-masing sudah memiliki kehidupannya sendiri yang mengakibatkan sulitnya untuk bertemu secara fisik alias kopi darat.

Tak terasa sudah 23 tahun lamanya lulus dari SMP. Tentu saja saya dan teman-teman sudah mengalami perkembangan. Tanggal 8 Oktober 2016 diadakan reuni di kampus tercinta. Oww...serasa jadi anak SMP kembali. Apalagi keadaan di bagian dalam banyak yang berubah. Jadi pangling. Bukan cuma pangling dengan keadaan lokasi. Pangling juga dengan teman-teman lama. Jangan heran saat bertatap muka, satu sama lain saling bertanya “Ini siapa, ya?” “Dulu dari kelas mana?” Kepanglingan itu 'memaksa' untuk langsung membuka-buka buku alumni saat sampai di rumah untuk mengenali kembali teman-teman lama. 



Tapi...ada momen yang mengharukan. Ada beberapa teman yang tidak bisa hadir karena sudah berpulang ke haribaan Nya. (Beristirahatlah dengan tenang, kawan).

Apakah sesudah reuni ‘say good bye’ begitu saja?  Oh..tentu tidak.. Reuni 23 tahun merupakan ‘pre silver reunion’ yang akan dilaksanakan dua tahun yang akan datang. Seperti apa konsep ‘silver reunion’? Kita tunggu saja. So, guys...see you in the next two years. Hopefully, the silver reunion will be more cheerfull. Can’t hardly waiting.     


Jumat, 30 September 2016

Riungan OMG Bandung, Kumpul Komunitas Praktisi Bisnis Online

Rabu, 28 September 2016,  ada acara pertemuan bulanan yang diselenggarakan oleh komunitas Online Marketer Group Bandung (OMG Bandung) yang biasa disebut riungan. Sebuah komunitas para praktisi bisnis online asal kota Bandung. Namun riungan kali ini dikemas secara istimewa karena selain pertemuan rutin bulanan sekaligus juga merayakan 5 tahun berdirinya Event Organizer (EO) Positive + Management. Sebuah event organizer yang membidani lahirnya komunitas tersebut.

Sumber Foto: Didin Wahidin - Facebook

Bertempat di Hotel House Jl. Sangkuriang, acara yang dipandu oleh Dinar Sudianto, owner dari Positive + Management dikemas secara apik berupa diskusi dan talkshow interaktif bertemakan Bandung Lautan Online dengan mengundang lima narasumber yang juga anggota komunitas tersebut.

Kelima narasumber tersebut adalah
1. Kuwat Subarja, owner dari Ichi Bento Fast Food
2. Ayatullah Fahd, Pakar Youtube Marketing
3. Agustina, Konsultan Restoran Indonesia
4. M. Maulana Faisal, Pakar Twitter Marketing
5. M. Rizky Maulana, Pangeran Tokopedia

Ki-ka: Bapak Kuwat Subarja, Kang Agustina, Ayatullah Fahd, M. Maulana Faisal, M. Rizky Maulana  Sumber Foto: Didin Wahidin - Facebook

Dalam kesempatan tersebut masing-masing narasumber membagi pengalaman dan kisah suksesnya dalam menjalankan bisnisnya baik secara online maupun offline.
Dua dari lima narasumber memberikan ilmu yang harus dimiliki bagi yang ingin menjalankan bisnisnya.

Bapak/Kang Agustina memberikan ilmu berupa 'Empat Disiplin Sukses Berbisnis' yaitu

1. Kuasai Pemasaran
    Tiap pebisnis harus bisa menguasai selling skill. Dalam hal ini termasuk juga dalam komunikasi dan negosiasi.

2. Kuasai Cash Flow
    "Cash Flow is The King"
 Dengan cash flow, seorang pebisnis harus bisa mengatur dan mengawasi pengeluaran dan pemasukkan yang merupakan 'nyawa' dari bisnis itu sendiri. Jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pemasukkan.

3. Kuasai Bussiness Skill
    Keahlian ini mencakup
- Menguasai tim: Apakah seorang pebisnis sudah memimpin tim?
- Keuangan: Apakah kita sudah menguasai ilmu keuangan?
- Operasional: Sudah memiliki sistemkah bisnis kita?
- Pemasaran: Sudah membidik target konsumen yang tepatkah bisnis kita?

4. Disiplin Waktu
- Rencanakan semua kegiatan sebelum memulai hari ini
- Tulis dan baca janji serta tujuanmu
- Selesaikan apa yang dapat dikerjakan saat ini

Sementara itu, Pak Kuwat Subarja, yang memiliki pengalaman dalam mengimpor produk memberikan kiat-kiatnya yaitu:

1. Untuk menjadi pebisnis tidak harus punya pengalaman
2. Pembayaran harus dilakukan secara tunai. Jangan sampai pembayaran dilakukan secara kredit
3. Bisnis itu sebaiknya didelegasikan. Dalam hal ini team work yang solid sangat dibutuhkan
4. Pada saat bisnis mulai berkembang, bukalah cabang sebagai bentuk investasi. Seringkali terjadi outlet yang pertama kali dibuka perkembangannya tidak sebesar outlet cabang.
5. Bisnis itu harus punya ilmu. Datangkanlah pelatih dan ikuti pelatihan. Seorang Muhammad Ali pun masih membutuhkan pelatih untuk menjaga prestasinya.

Para tamu sibuk menyimak. Sumber Foto: Didin Wahidin - Facebook
Narasumber yang lain pun menceritakan awal mulanya mereka terjun dalam dunia bisnis.

Ayatullah Fahd yang kini dikenal sebagai Raja Youtube awalnya hanyalah operator warnet yang hobi mengunduh gambar-gambar desain dari internet disela-sela pekerjaannya dan mengawali bisnisnya dibidang percetakan dengan bermodalkan satu komputer dan satu printer. Lambat laun bisnis yang tadinya hanya dikerjakan secara offline, omsetnya pun bertambah saat dipromosikan secara online.

Maulana Muhamad Faisal yang awalnya berjualan di kelas lapak kaki lima bisa memasarkan produknya ke Malaysia, Singapura dan Hongkong melalui media sosial twitter, facebook dan instagram hanya dengan menuliskan kata 'kirim ke....(nama tujuan pengiriman)' dalam postingan iklannya.

Muhammad Rizky Maulana mendapatkan omset ratusan juta dari memasarkan produknya melalui tokopedia.

Maulana Muhamad Faisal dan Muhammad Rizky Maulana adalah fresh graduate yang memulai bisnisnya saat masih di bangku kuliah. Karena pencapaian bisnisnya, setelah lulus mereka berdua tidak sibuk mencari pekerjaan tetapi membuka lapangan kerja dengan berbisnis online.

Dinar Sudianto - Owner dari Positive Plus Management bertindak sebagai moderator acara. Sumber Foto: Didin Wahidin - Facebook

Sementara itu Dinar Sudianto memberikan tipsnya dalam berbisnis yaitu '4 Jangan' yang dilakukan dalam berbisnis, yaitu:
JANGAN BERBISNIS dengan
1. Tetangga
2. Saudara
3. Teman
Hindari berbisnis dengan ketiga kelompok tersebut karena biasanya sering terjadi 'boleh nyicil, ya' 'boleh ngutang, ya' yang pada akhirnya cicilan dan hutang tidak pernah dilunasi.
Lalu 'Jangan yang ke-4' apa?
4. Mantan (Kalau ini jelas berbahaya. Bisa terjadi CLBK alias Cinta Lama Belum Kelar. Heuheu.. take it easy, pals)

Akhirnya, dari diskusi interaktif tersebut bisa diambil kesimpulan. Kita semua bisa berubah dari Nobody menjadi Somebody. Tinggal mencari apa yang menjadi passion mu. Interest mu di bidang apa. Awali segala sesuatu dari yang kau sukai, kau cintai. Lama-lama akan terlihat perkembangannya.

Selamat Ulang Tahun untuk Positive + Management. Semoga selalu senantiasa positif apalagi hari jadinya dirayakan di bulan September Ceria. Mengantarkan OMG Bandung untuk selalu juara.













Sabtu, 27 Agustus 2016

Kumpul Komunitas di Hari Sabtu Yang Indah

Sabtu, 27 Agustus 2016, saya menghadiri acara 'Kumpul dan Sharing Kreator Konten Indonesia' yang diselenggarakan oleh Mitologi Media. Berlokasi di Grapari Digilife, acara dimulai pada jam 10 pagi. Acara yang menghadirkan coach Dedy Dahlan -penulis buku INI CARA GUE-berdiskusi tentang bagaimana menghasilkan uang dari Blog dan YouTube. 
Dalam momen tersebut terjadi diskusi santai namun menarik antara Dedy Dahlan dan peserta. Sebagian besar peserta ada yang sudah menekuni blog, menekuni youtube. Bahkan ada yang belum menekuni keduanya. Tapi...itu tidak menjadi masalah. Dengan menyempatkan diri untuk hadir di acara itu berarti ada keinginan untuk menjadi bisa.

Ada beberapa peserta yang sudah memiliki akun blog dan channel youtube. Saat ditanya oleh pembicara, rata-rata mengerjakannya hanya sebagai lucu-lucuan dan belum tahu akan fokus di topik atau bidang apa konten blog dan youtube mereka.

Nah...di acara ini Dedy Dahlan mengarahkan para peserta sebaiknya mereka memilih konten sesuai dengan style dan interest nya.  

"Mulailah dari yang kalian suka. Lama-lama akan ketahuan kok style kalian dalam membuat konten itu lebih mengarah kemana." ucap Dedy Dahlan.
Ya..mulailah dari yang kalian suka, jangan terlalu sibuk akan teknis pengerjaan. Seseorang yang terlalu memikirkan teknis biasanya tidak akan pernah action

Selain itu, Dedy Dahlan juga membagikan sedikit ilmunya tentang google adsense. Proses-proses yang harus dilakukan saat mengerjakan adsense dipaparkan di acara ini. Tetap...yang tidak dilupakan adalah membuat konten yang menarik agar trafik blog dan youtube nya selalu tinggi. Syarat agar trafiknya tetap tinggi, selain konten yang menarik juga harus google friendly yaitu menggunakan kata kunci hasil riset di google dalam isi kontennya. 

Sungguh...sebuah acara yang sangat menarik. Semoga bisa dilaksanakan secara rutin dan melahirkan banyak blogger dan youtuber yang berbakat.



Kamis, 25 Agustus 2016

Mang Udin, Penjual Batagor Yang Melegenda

Hai!!!!!..
Kali ini artikel yang ditulis akan menceritakan seorang bapak yang bersahaja. Siapakah dia? Mang Udin. Siapa Mang Udin itu?

Well...mungkin belum semua orang tahu siapa beliau. Bagi warga yang tinggal di wilayah jalan Cilaki, jalan Rasamala dan jalan Kihiur, Mang Udin sudah kesohor. Terutama bagi orang tua siswa SD Priangan Bandung yang mengantar jemput anak-anaknya. Saat menunggu jam sekolah selesai, para ortu akan berkumpul di Taman Cilaki sambil bersantap batagor buatan Mang Udin. 

Mang Udin pertama kali berjualan di area ini saat saya masih di kelas 2 SD Priangan. Itu artinya sekitar tahun 1985-1986. Wow...!!!!! sudah lama banget, ya. Maka dari itu, Mang Udin bukan hanya penjual batagor tapi juga 'bapaknya' anak-anak. Sampai sebagian dari kami memiliki anak dan menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang sama dengan orang tua nya. Berarti selama berdagang batagor, Mang Udin sudah beranak-cucu.

Sikap Mang Udin yang ramah membuat betah untuk duduk berlama-lama menikmati batagor buatannya. Dengan mematok harga Rp. 1.500/buah, batagornya tidak terasa mahal. Adonan yang menjadi isi batagor pun terasa enak.

Karakter Mang Udin yang bersahabat membuatnya dirindukan banyak orang. Banyak para alumni SD Priangan yang datang ke Taman Cilaki hanya untuk menikmati batagor buatannya sekaligus bernostalgia masa-masa di SD Priangan. Tidak jarang Mang Udin diundang tiap kali alumni SD Priangan berbagai angkatan mengadakan acara reuni. Mang Udin diundang lengkap dengan gerobak batagornya. Huhuy...unik, ya.

Take the lesson..kenapa Mang Udin begitu dirindukan? Bukan semata batagornya yang murah dan enak. Tapi karena kebersahajaan Mang Udin dan menganggap para pembeli sebagai keluarganya yang membuat Mang Udin selalu dicari. Semoga kita bisa menirunya. Mang Udin memang hanya penjual batagor tapi beliau mengajarkan banyak hal kepada orang-orang tentang kehidupan yang sebenarnya.










Selasa, 23 Agustus 2016

Bahasa Inggris Bukanlah Nightmare

Wah...judulnya serem amat, ya. Bagi yang belum menguasai Bahasa Inggris dengan baik dan benar, bisa jadi memang nightmare. Begitu juga yang saya alami dulu.


Based on my experience,pertama kali belajar Bahasa Inggris saat kelas 1 SMP (sekarang kelas 7). So, excited. Tapi...ada yang bikin semangat itu 'padam'. Ow..!!!! Ternyata di Bahasa Inggris ada aturan TENSES yang tidak saya temui dalam Bahasa Indonesia. Sempet kehilangan mood deh. Susah banget, gitu. Dalam Bahasa Indonesia, tidak ada perubahan kata saat mengalami perubahan waktu. Dampaknya...Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang paling tidak disukai saat masa-masa di bangku SMP dan SMA. Disuruh ikut les Bahasa Inggris pun tidak mau. Saking gak sukanya sama Bahasa Inggris.



Sampai akhirnya saat lulus SMA saya tidak tahu harus melanjutkan kemana dan ibu saya pun memutuskan saya sebaiknya kuliah di STBA (Sekolah Tinggi Bahasa Asing) Yapari ambil jurusan Bahasa Inggris. Kebayang, dong gimana rasanya harus berkuliah di perguruan tinggi yang subjek kuliahnya tidak pernah saya sukai.

Sepertinya ibu saya tahu apa yang terbaik untuk saya. Ibu saya tahu saya akan menjadi apa. Pelan-pelan...saya ikuti perkuliahan Bahasa Inggris. Lama-lama...Bahasa Inggris menyenangkan juga, ya. Apalagi materi TENSES yang membuat saya tidak menyukai Bahasa Inggris bisa saya pelajari dengan fokus. Ya...FOKUS!!!

Kenapa bisa tidak fokus? Karena saat belajar di bangku SMP dan SMA, dihadapkan pada keadaan untuk bisa menguasai semua bidang studi. Padahal..We can not excel at everything.

Nah...karena bisa fokus di satu bidang studi, akhirnya saya bisa memahami Bahasa Inggris dengan baik.

Awalnya ambil jenjang Diploma 3 dan melanjutkan ke jenjang Strata 1. Mudah-mudahan bisa ambil jenjang Strata 2. Dan saya sudah tahu jurusan apa yang akan saya ambil. LINGUISTICS!!!! Jurusan yang akan membahas materi Bahasa Inggris lebih mendalam lagi.

Dulu..saya benci Bahasa Inggris
Sekarang..saya cinta Bahasa Inggris

Thanks to My Mom..yang sudah mengarahkan dan membimbing untuk mencintai Bahasa Inggris. May you rest in peace, Mom.




Senin, 22 Agustus 2016

Teman Lama Adalah Emas, Teman Lama Adalah Aset

Setiap manusia mengalami perubahan dalam hidupnya. Sejak bayi hingga dewasa. Perubahan itu bukan hanya sekedar pertumbuhan fisik tetapi juga perubahan dalam hal pendidikan. Mulai pendidikan pra sekolah hingga pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Lingkungan yang berganti, teman pun bertambah.

Seringkali kita dengar istilah 'Jangan Pernah Lupakan Teman Lama.' Ya, istilah ini ada benarnya. Teman lama adalah teman yang paling banyak mengenal siapa kita sebenarnya. Dan ini terbukti tiap kali saya berkumpul dengan teman-teman yang saya kenal saat saya duduk di bangku sekolah dasar.

Reuni dengan banyak teman dari berbagai pendidikan yang pernah saya tempuh sering saya hadiri. Namun reuni dengan teman SD yang paling sering saya ikuti. Mungkin karena kita sudah bersama sejak dari kecil. Saat harus ditunggui oleh mama-mamanya di sekolah. Karena mama-mamanya suka ikut kumpul di sekolah, otomatis anak-anaknya jadi dekat juga dengan para mama.

Saya menempuh pendidikan dasar di SD Priangan Bandung dari tahun 1984 - 1990. Sudah 25 tahun saya dan teman-teman lulus dari SD. Sempat hilang kontak satu sama lain kecuali dengan teman-teman yang melanjutkan ke SMP dan SMA yang sama.

Kami mulai ada kontak setelah booming facebook. Saling add friend , lalu beralih ke media blackberry messenger. Saling tukar pin blackberry. Masa media blackberry beralih ke media WhatsApp. Dengan adanya fasilitas grup di masing-masing media, terjadilah percakapan seru antar teman-teman. Percakapan yang menceritakan kelakuan kami saat SD, siapa yang hobi berantem, siapa yang suka jailin guru, sampai ke percakapan 'Aku dulu musuhan sama si A' dsb.

Bukan hanya kelakuan kami di masa SD yang menjadi topik pembicaraan. Jajanan favorit saat SD pun ikut dibahas. Waahhh...sungguh tidak cukup ruang di blog ini untuk menceritakan apa yang kami alami saat SD.


Masa-masa masih polos. Masa-masa masih diantar jemput oleh orang tua masing-masing dan sebagian dari orang tua tersebut ada yang sudah berpulang.(hiks,,,) Bukan hanya orang tua yang sudah berpulang, ada beberapa teman yang juga sudah berpulang. (Semoga kalian beristirahat dengan tenang, kawan).

Dulu kami adalah anak-anak. Sekarang kami yang memiliki anak. Begitulah daur kehidupan. Akan tetap berjalan. Masa-masa yang tidak akan pernah berulang tapi sangat manis untuk dikenang. 

Teman Lama Adalah Emas, Teman Lama Adalah Aset.


 







Senin, 01 Agustus 2016

Workshop Internet Marketing, Bukan Workshop Biasa.

Internet Marketing. Bisnis Online. Online Shop. Tiga istilah itu saat ini sedang ramainya dibicarakan. Terutama bagi para pebisnis yang memiliki modal kecil.

Sering mendengar tentang istilah Internet Marketing. Katanya..dengan Internet Marketing bisa memulai usaha di rumah dengan modal kecil.

Jadi pengen, deh belajar internet marketing. Tapi harus belajar sama siapa? Dan...belajar dimana?

Sampai akhirnya..tanpa sengaja saya melihat banner tentang seminar Internet Marketing di kota tempat tinggal saya. Sayangnya..waktu pelaksanaannya sudah lewat. Jelas..kuciwaaaa!!!! Biar kuciwaaa..terima kenyataan, deh. Mungkin belum saatnya saya belajar. Gitu, deh..kalau terima kenyataan dengan lapang dada, Allah SWT akan menggantinya. Sebulan kemudian saya melihat lagi banner yang sama. Lihat waktu pelaksanaannya satu minggu ke depan. Tanpa pikir panjang, langsung datangi ticket box. Dibelilah satu tiket untuk mengikuti seminar tersebut yang berlokasi di salah satu hotel di area pasteur.

Tibalah waktunya hari seminar. Siapa, sih pembicaranya? Beliau adalah seorang bapak yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Di awal karir nya mempelajari internet marketing, beliau sama sekali tidak tahu tentang surat elektronik.(e-mail) Saking tidak tahunya tentang e-mail, beliau menyangka untuk sign out e-mail adalah dengan meng 'klik' tanda silang di sudut kanan atas layar komputer.

Adakalanya orang mentertawakan ketidaktahuan itu. Namun, seseorang yang merasa dirinya tidak tahu biasanya berusaha untuk menjadi 'lebih' tahu. Dan ini dibuktikan oleh pembicara seminar tersebut. Beliau adalah Agus Setiyawan atau lebih dikenal dengan nama Agus Piranhamas. Karena merasa 'tidak tahu' beliau tetap belajar. Dan menjadi seperti sekarang ini. Seorang tokoh yang dikenal akan ilmu Internet Marketingnya.

Setelah seminar selesai, penyelenggara mengumumkan tentang pelatihan internet marketing. Wow!!!! Ada pelatihannya juga. Yo, weesssss!!! Gabung deh dengan pelatihan itu. Walaupun saya peserta yang tidak memiliki bisnis, gak terlalu mikirin tentang hal itu. Yang penting..pengen belajar tentang internet marketing. Titik!!!!

Saat mengikuti pelatihan tersebut..welehh...ilmunya kumplit banget, ya. Pelatihan dua hari full!!!! Dari semua materi yang diberikan, saya paling tertarik sama materi BLOG. Entah kenapa..yang selalu terpikir adalah Blog..Blog..dan Blog.. Jualan pake Blog sebagai medianya.


Setelah pelatihan selesai, mau gak mau..saya harus mempraktekkannya dengan berbisnis. Jadilah..saya yang amatir ini berbisnis. Gak mudah memang untuk seorang amatir berbisnis. Memang, sih..tidak sesukses yang lain. Maklumlah..ilmu bisnisnya belum mumpuni. Dari kegiatan bisnis itulah....ilmu internet marketing yang diajarkan Pak Agus Piranhamas betul-betul terbukti!!!!!

Seperti disebutkan sebelumnya..saya paling tertarik dengan BLOG. Berjualan dengan media Blog mengarahkan saya untuk menekuni tulis menulis di media BLOG. And..I enjoy it!!!!


So, saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan internet marketing. Melalui pelatihan tersebut, saya jadi mengenal lebih banyak tentang dunia blogging. Gak menyesal, deh.

Sebelum mengikuti pelatihan, mindset saya saat itu adalah untuk berbisnis online harus memiliki web berbayar. Setelah mengikuti pelatihan, pemikiran saya berubah. Tidak harus menggunakan web berbayar, gunakan media sosial yang ada untuk berbisnis online. Just a simple think!!!!

Aku sudah membuktikannya. Bagaimana dengan kamu....masih ragu-ragu juga?

There is a will, There is a way.









Sabtu, 30 Juli 2016

Mana Yang Lebih Bergengsi: Jurusan IPA atau IPS?

Memasuki tahun ajaran baru, bagi lulusan kelas 6 SD dan 9 SMP disibukkan dengan pemilihan sekolah baru. Apakah NEM nya sesuai dengan sekolah yang dituju? 
Bagi siswa/siswi kelas 10, masalah yang dihadapi begitu berbeda. Memasuki kelas 11, mereka disibukkan dengan pemilihan jurusan. Jurusan mana yang tepat untuk mereka? Mayoritas, pertanyaannya bukan 'Jurusan Yang Tepat' tetapi...'Jurusan Mana Yang Lebih Bergengsi?' IPA atau IPS?

Yup...Gengsi!!!!!!

Selama ini pemilihan jurusan banyak dipengaruhi oleh masalah 'gengsi'. Jurusan IPA dianggap lebih bergengsi daripada jurusan IPS. Jurusan eksakta dianggap lebih menjanjikan masa depan dibandingkan jurusan non eksakta. Apakah betul seperti itu?

Semua itu bergantung pada pribadi yang bersangkutan. Apapun jurusan yang dipilih, yang penting ditekuni, diamalkan dan dipraktekkan ilmunya. Maka akan memberikan manfaat bagi banyak orang. Seringkali kita temui, seseorang yang lulus dari jurusan eksakta tidak mempraktekkan ilmunya setelah menyelesaikan studinya. Sebaliknya, seseorang dari lulusan jurusan non eksakta bisa lebih berhasil karena ilmu yang didapat dipraktekkan dan digunakan untuk memberikan manfaat bagi banyak orang.

Jadi...ibu-ibu, bapak-bapak, adik-adik...masih bingung memilih jurusan? Jurusan IPA dan IPS sama-sama bergengsi, kok. Karena kedua jurusan tersebut memiliki manfaatnya masing-masing selama digunakan dan diamalkan dengan benar.


Senin, 20 Juni 2016

Jalan Kaki, Olahraga Super Ringan Tapi Dampaknya Super Besar.



1

Banyak orang yang merasa malas berjalan kaki. Dengan alasan Cape!!!!!. Uuuhhh...sayang sekali ya yang memiliki pola pikir seperti itu. Sungguh..dibalik kegiatan jalan kaki, ada banyak manfaat tersembunyi. Apa sajakah itu?
       
     8 Penyakit Yang Dapat Disembuhkan Dengan Berjalan Kaki
 – Jika kita selama ini malas untuk jalan kaki, pikirkan kembali..!!
 – Karena menurut sebuah penelitian, jalan cepat bisa membantu kesembuhan 8 jenis penyakit..!!
 – Berikut 8 jenis penyakit yang bisa disembuhkan dengan olahraga jalan yang bertumpu pada kaki tersebut.

1. Jalan Kaki mencegah serangan jantung:
Jalan kaki dengan cepat bisa mengalirkan darah ke dalam jantung. Dengan sering jalan kaki, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki.

2. Jalan Kaki mencegah stroke:
Sebuah penelitian dilakukan pada 70 ribu karyawan yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, hasilnya resiko terserang  stroke menurun hingga dua pertiga.

3. Jalan Kaki membakar lemak:
Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang tersimpan di dalam tubuh akan ikut terbakar, kemudian kenaikan berat  badan tidak terjadi.

4. Jalan Kaki melangsingkan badan:
Pergerakan kaki hingga seluruh tubuh mampu menurunkan berat badan & lemak yang ada di perut anda akan terkikis. Lakukan jalan kaki rutin selama satu jam.

5. Jalan Kaki mencegah kanker:
Kita tahu bergerak badan ikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib. Jalan kaki juga bisa menurunkan resiko terkena kanker payudara.

6. Jalan Kaki mencegah Osteoporosis:
Osteoporosis tidak cukup hanya dengan rutin konsumsi vitamin D dan asupan kalsium yang banyak, tubuh juga butuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit di bawah sinar matahari pagi dan Anda akan terhindar dari osteoporosis.

7.  Jalan Kaki mencegah kencing manis:
Denga rutin jalan kaki, mampu mencegah berkembangnya diabetes, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk, selama gula darah bisa terkontrol. Anda hanya butuhkan jalan kaki rutin untuk terus menjaga kebugaran badan dan terhindar dari diabetes.

8. Jalan Kaki mencegah depresi:
Berjalan kaki denga cepat bisa meminimalisasi depresi.

Ayo sahabat...sudah saatnya kita biasakan jalan kaki sebagai olah raga harian.

Semoga bermanfaat.
(Sumber: grup Whatsapp) 


Minggu, 19 Juni 2016

Anak Tunggal, Pribadi Yang Mandiri atau Anak Manja?

Dalam sebuah keluarga, sangatlah umum memiliki anak lebih dari satu. Namun, adakalanya sebuah keluarga memiliki hanya satu anak atau biasa disebut anak tunggal. Sudah menjadi rahasia umum jika anak tunggal memiliki imej sebagai anak manja. Betulkan begitu? 
Menjadi anak tunggal tidak selalu identik dengan anak manja. Karena itu tergantung dari pola asuh orang tuanya. Jika orang tua yang memiliki satu anak sudah mendidik anaknya untuk menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri, maka si anak tunggal tersebut akan menjadi anak yang mandiri. 
Menjadi anak tunggal memang banyak kelebihannya. Semua fasilitas yang didapat dari orang tuanya mutlak menjadi milik sang anak. Namun adakalanya orang tua lengah dalam mendidik, bisa membuat si anak tunggal menjadi egois dan selalu menuntut perhatian. 
Anak Tunggal, Anak Sulung, Anak Tengah maupun Anak Bungsu adalah posisi yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apapun posisinya, tetaplah disyukuri karena itu merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa. 
Berhentilah menggeneralisir bahwa Anak Tunggal itu selalu manja. Justru anggapan seperti itulah yang  membuat si Anak Tunggal  merasa bahwa orang-orang sekitar tidak mempercayai kemandiriannya. 
Berilah kepercayaan bahwa Anak Tunggal juga bisa berprestasi seperti yang lainnya tanpa harus menyinggung-nyinggung posisinya yang selalu dicap sebagai anak manja.