Selamat Datang di Blog milik TINEKE SEPTIANA RAMDHANI

Kamis, 08 November 2018

MOTOKOPI: Motret Sambil Ngopi




Untuk kedua kalinya, komunitas fotografi Motogenik kembali mengadakan pelatihan fotografi. Bertempat di Contrast Coffee and Roastery, Jl. Anggrek no. 46 Bandung, pelatihan ini menghadirkan Rika Dinarjanti, seseorang yang mengkhususkan diri dalam memotret kopi. Dengan istilah Coffeetography, ibu Rika menjelaskan secara detil langkah-langkah dalam memotret kopi. 

Photo by Anas Nadiati
Ibu Rika menekankan apapun alat potret yang digunakan, apakah itu smartphone maupun kamera DSLR/mirorless, yang terpenting kuasai alat potret yang digunakan.
Dengan seringnya latihan dan mengenali tombol-tombol segitiga exposure, maka akan menghasilkan karya foto yang indah. Ibu Rika pun mengatakan, yang paling penting adalah passion. Karena tanpa passion hampir mustahil melakukan sebuah hasil sempurna. 

Photo by Anas Nadiati
Saat akan membuat sebuah karya foto, hal pertama yang harus dipikirkan adalah konsep. Konsep  ibarat kerangka yang akan berkembang menjadi sebuah cerita dalam karya foto. Tentu saja cahaya yang cukup dan properti pendukung akan membantu dalam mengembangkan cerita tersebut.
Komposisi objek yang seimbang dan warna yang senada akan membuat foto terlihat lebih dinamis dan serasi. Karena kedua hal itu akan mencerminkan kepribadian si fotografer.   

Photo by Anas Nadiati
Yang paling seru dari pelatihan ini adalah saat sesi mempraktekkan ilmu yang sudah diberikan. Ibu Rika sebagai pengajar tidak sungkan untuk turut serta membimbing para peserta yang 100% adalah kaum wanita. Keseruan itu terasa saat para peserta memotret barista yang membuat latte art dalam secangkir kopi dan memotret tetesan air kopi ke dalam gelas. Hasil foto-foto tersebut diedit dengan menggunakan aplikasi Snapseed dan Light Room yang selanjutnya diposting ke instagram untuk diikutsertakan dalam Photo Competition.
 
Photo by Anas Nadiati

 Serunya pelatihan ini selain ilmu yang bertambah, juga bertambahnya teman. Dilihat dari pesertanya yang semuanya adalah ‘emak-emak’, membuktikan kaum ‘emak-emak’pun memiliki kemampuan yang mumpuni dalam fotografi.  
Let taste the art of photography on your coffee.

Photo by Tine Septi Ramdhani

Selasa, 16 Oktober 2018

NGOPI-lah dengan SARAOSNA


Sumber Foto: Fan Page Ridwan Kamil
Acara rutin yang diadakan Pemprov Jabar kembali diselenggarakan. NGOPI SARAOSNA VOL. 6. Bertempat di pelataran Gedung Sate Bandung, acara ini diikuti oleh beberapa pengusaha di bidang kopi dan dimeriahkan oleh para pelaku kuliner dengan FOOD TRUCK nya. 
Sumber Foto: Fan Page Ridwan Kamil

Acara kali ini terasa istimewa karena diresmikan oleh Ridwan Kamil yang baru saja dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat pada tanggal 5 September 2018. Peresmian dilakukan dengan cara yang berbeda, yaitu melakukan City Riding keliling kota bersama komunitas penggemar motor kota Bandung. Didampingi wakil gubernur, Uu Ruzhanul Ulum, Kang Emil-sapaan akrab Ridwan Kamil, mengendarai motornya dengan gaya yang santai. Mirip Dilan, lho..  Aiiihhh...come on...move on dari Dilan, ya.
Dalam acara NGOPI SARAOSNA ini, pengunjung tidak hanya dikenalkan dengan jenis-jenis kopi yang dipamerkan namun dapat juga melihat aksi para barista mengolah kopi sebelum kopi disajikan.
Bagi yang tidak suka dengan atraksi perkopian, jangan khawatir. Di area dalam Gedung Sate, ada Museum Gedung Sate yang dibuka untuk umum. Didalamnya, para pengunjung dapat melihat sejarah awal mulanya Gedung Sate didirikan. Juga akan diperlihatkan para gubernur sebelumnya yang pernah memimpin Jawa Barat dari masa ke masa.
NGOPI SARAOSNA bukan sekedar acara ngopi namun juga acara yang mendekatkan pemerintah provinsi Jawa Barat dengan rakyatnya.

Kopi itu digiling, bukan digunting.



Rabu, 07 Maret 2018

Smartphone Photography, Bukan Fotografi Biasa

Sekarang ini, penggunaan alat komunikasi selular berupa telefon genggam sudah menjadi kebutuhan primer. Dulu, fungsinya hanya sebagai alat untuk saling menelfon atau berkirim pesan singkat. Seiring berjalannya waktu, telefon genggam pun mengalami perkembangan. Perkembangan itu berupa aplikasi percakapan, berselancar di internet, kamera dan aplikasi editing foto. Karena fasilitas-fasilitas tersebut maka telefon genggam pun disebut juga sebagai telefon pintar atau smartphone. 
Bagi yang suka memotret, maka fasilitas kamera yang ada di telefon genggam digunakan bukan hanya untuk mengabadikan suatu peristiwa tetapi juga untuk membuat karya fotografi. Fotografi sederhana yang menggunakan kamera telefon pintar akan terlihat luar biasa setelah diedit menggunakan aplikasi  seperti Photo Grid atau Snapseed. Tak jarang, karya foto dari telefon pintar diunggah ke media sosial.
Melihat fenomena tersebut, sebuah komunitas fotografi bernama MotoGenik mengadakan pelatihan fotografi yang menggunakan telefon pintar. Sabtu, 17 Februari 2018, bertempat di Resto Centropunto Jl. Trunojoyo no. 58 Bandung, pelatihan tersebut mengambil tema ‘Dari Foto Turun Ke Hati’
Ibu Ariana Octavia - Narasumber

Yang menjadi pengajar pelatihan adalah seorang ibu rumah tangga bernama Ariana Octavia yang sudah sangat ahli dalam membuat fotografi hanya dengan menggunakan telfon pintar. Pelatihan yang dihadiri kaum hawa ini memberlakukan aturan dress code ‘Pink is The New Black’.Tidaklah heran, peserta yang hadir memakai busana yang didominasi oleh warna hitam dan merah muda.
Dalam pelatihan itu, Bu Ariana tidak hanya memberikan materi secara teoritis tetapi juga membimbing para peserta secara langsung bagaimana membuat foto dengan sudut pengambilan ’45 degrees, flat lay, dan eye level’

Suasana saat pelatihan. Seru, lho!!!

Apakah hanya memberikan materi fotografi? Tentu saja tidak. Dalam pelatihan tersebut ada juga kuis dan photo competition. Yang paling seru tentu saja tantangan untuk membuat karya foto dari telefon pintar. Panitia sudah menyediakan objek foto lengkap dengan sudut pengambilan fotonya. Seru, lho. Terlihat para peserta sangat antusias memotret objek foto dan berusaha membuat karya foto yang sesempurna mungkin untuk diikutsertakan dalam lomba.
Dari pelatihan ini terlihat bahwa semua individu dapat membuat fotografi yang indah walaupun hanya dengan menggunakan kamera telefon pintar. Jadi, yang belum mahir pakai kamera DSLR, jangan khawatir. Bukan tidak mungkin, berawal hanya dari kamera telefon akhirnya akan menggiring para fotografer telefon pintar (Smartphone Photographer) menjadi fotografer kamera DSLR. Karena hal yang besar diawali dari hal yang kecil. Ok, ladies..let's take another pictures. 

Cekrek..cekrek..!!!!!