Selamat Datang di Blog milik TINEKE SEPTIANA RAMDHANI

Senin, 25 September 2017

Wisata Dirgantara Kota Bandung



 Bandung adalah ibukota dari Propinsi Jawa Barat. Letaknya yang berdekatan dengan ibukota negara menjadikan Bandung sebagai salah satu tujuan wisata pilihan. Terkenal akan keragaman kulinernya, maka tak heran kota ini dijadikan sebagai tempat wisata kuliner. Selain itu ada hal unik yang dimiliki kota Bandung tiap kali warganya mengisi hari-harinya di pusat kota. Apakah itu?

Pemandangan saat sebuah pesawat komersial melintas karena akan melakukan pendaratan dan penerbangan. Ya, kota Bandung memiliki bandar udara yang terletak di area kota. Bandar Udara Husein Sastranegara. Tidaklah heran saat tengah berjalan-jalan menikmati keramaian kota, akan terlihat pemandangan unik tersebut. Seringkali, pesawat-pesawat itu terlihat saat akan melakukan pendaratan. Lokasi-lokasi yang membuat warga seringkali melihat pemandangan tersebut di sekitar jalan Merdeka, jalan Padjadjaran, area Balaikota Bandung, Jembatan Layang Pasopati dan lintasan jogging Gelora Saparua.



Selain itu, warga yang melintas di area jalan Gunung Batu dan rel kereta api Cimindi disuguhi pemandangan saat pesawat baru saja melakukan penerbangan (take off) dan tidak jarang berada tepat di bawah perut si burung besi saat sedang melintas di area tersebut. Jika beruntung, warga akan melihat pemandangan yang lebih indah saat pesawat benar-benar terbang ketika berkendara dari kota Cimahi menuju Bandung. Tepatnya di dekat jembatan layang Cimindi.  





Sayangnya, tidak semua orang tahu bahwa ada lokasi yang sering didatangi warga untuk melihat kegiatan penerbangan ini lebih dekat. Yaitu landasan bandar udara. Disini warga bisa melihat saat pesawat akan mendarat atau terbang. Tak jarang, yang datang kesini membawa serta anak-anaknya. Sebuah kegiatan murah meriah. Dimanakah tepatnya lokasi tersebut?


Ada dua lokasi yang sering didatangi warga. Lokasi pertama, dekat SMA Negeri 9 Bandung. Berada di area yang merupakan tembusan jalan masuk yang berawal di jalan Padjadjaran hingga jalan dr. Djundjunan. Sering digunakan warga Bandung sebagai jalan pintas untuk menghindari kemacetan. Saat melintasi jalan tersebut, tak jarang disuguhi pemandangan pesawat yang sedang mengambil ancang-ancang untuk terbang. Melihat pemandangan tersebut, tidaklah heran para warga yang sedang melintas berhenti sejenak untuk menyaksikan keindahan pemandangan tersebut. Akhirnya, banyak warga yang mengisi hari liburnya dengan mengajak serta keluarganya untuk nongkrong di tempat tersebut. Bisa berjam-jam, lho ada disitu.

Lokasi yang kedua, ada di daerah jalan Dakota. Berdekatan dengan sebuah pasar swalayan dan  pemukiman penduduk, area landasan ini merupakan lanjutan dari landasan di lokasi yang pertama. Jika di lokasi yang pertama, warga sering melihat pemandangan saat pesawat akan melakukan pendaratan atau bersiap-siap untuk terbang. Di lokasi yang ini, warga bisa melihat saat pesawat benar-benar terbang.

By TheWay, Anyway, Busway...sejak kapan suka nongkrongin pesawat yang akan tinggal landas? Sejak masih SD. Dulu...suara pesawat yang sedang bersiap untuk tinggal landas,  keras banget bahkan bisa dikatakan berisik. Suara sendiri pun sampai tidak terdengar. Kalau sekarang sih tidak begitu. Suara pesawat terdengar lebih halus sehingga terasa nyaman dan tidak berisik lagi.

Sungguh, kegiatan tersebut bisa menjadi potensi wisata bagi kota Bandung. Dikombinasikan dengan wisata kuliner, maka kegiatan ini bisa dijadikan sebagai wisata alternatif. Wisata Dirgantara. Ooowwww!!!! Unik ya..jika kegiatan nongkrongin pesawat-pesawat yang akan mendarat atau terbang dijadikan kegiatan wisata juga. Setuju...apa..setuju?














BOTRAM 2017: Serunya Perayaan Hari Ulang Tahun Bandung Yang Ke-207 Tahun




Bagi masyarakat Sunda, istilah botram adalah kegiatan makan bersama-sama sambil duduk beralaskan tikar. Biasanya berlokasi di luar rumah seperti halaman atau kebun. Namun, botram yang akan dibahas pada kali ini bukanlah botram seperti biasanya melainkan singkatan dari sebuah acara bernama Bandung Oto Trade Market yang digelar pada 23-24 September 2017.



Ki-Ka: Bapak Agus Tanjung, Bapak Oded Daniel, Mr. Shinya Takeda, Bapak Hendrayadi Lastiyoso
Acara apakah itu? Berdasarkan informasi yang diwartakan di konferensi pers yang berlokasi di Pendopo Kota Bandung, acara yang bertajuk BOTRAM 2017 diselenggarakan dalam rangka merayakan hari ulang tahun kota Bandung yang ke-207 tahun sekaligus bentuk apresiasi Daihatsu dalam merayakan ulang tahun ke-110 tahun.


Hadir dalam acara konferensi pers tersebut Bapak Oded Daniel selaku wakil walilkota Bandung, Bapak Agus Tanjung selaku General Manager Pikiran Rakyat, Bapak Hendrayadi Lastiyoso selaku Marketing & Customer Relation Division Head, PT Astra International Tbk dan Mr. Shinya Takeda selaku Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor. 
Tampilan Moko Yang Unik dan Menarik

Acara BOTRAM 2017 yang mengambil lokasi di jalan Asia Afrika Bandung menghadirkan sebanyak 110 kendaraan Gran Max yang dimodifikasi menjadi ‘Moko’ alias “Mobil Toko’ yang sangat cocok untuk mendukung kegiatan usaha. Para pelaku usaha yang menjadi peserta acara, menghias ‘moko’ nya dengan desain yang semenarik mungkin. Para pelaku usaha yang ikut berpartisipasi adalah yang bergerak dalam bidang fesyen dan kuliner. Namun ada juga  pelaku usaha dari bidang jasa.


Seblak Saritem
Dari sekian banyak ‘moko’ , ada satu ‘moko’ yang menarik perhatian. ‘Moko’ yang satu ini bergerak di bidang usaha kuliner dan diberi nama ‘Food Truck SARITEM’ Kita semua tahu bahwa nama SARITEM identik dengan sesuatu yang negatif karena nama tersebut sudah cukup lama menjadi lokalisasi praktek prostitusi. Saat ditanyakan alasannya akan penggunaan nama tersebut, pemilik food truck menjawab ingin mengangkat nama tersebut agar diingat akan hal-hal yang positifnya. Sebuah alasan yang sangat bijak. Semoga banyak yang mendukung niat mulianya tersebut. Apalagi..seblak buatannya sangat enak.. Yummy!!!! 






Acara istimewa yang dihadiri banyak pengunjung tersebut merupakan acara yang penuh kreatifitas. Itu terlihat dari desain yang diterapkan pada beberapa ‘moko’. Bukan hanya itu. Ajang ini juga seakan memanjakan warga Bandung dari kepenatan akan aktivitas sehari-hari. Tak heran, mereka datang ke acara tersebut dengan mengajak serta anggota keluarganya.  

Dalam kesempatan ini ijinkanlah untuk mengucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke-207 bagi kota Bandung. Semoga kreatifitasnya tetap berkembang dan menjadikan Bandung Makin Juara!!